KEORGANISASIAN
A.
Iftitah
Manusia adalah makhluk sosial, artinya
keberadaan manusia sangat ditentukan oleh keberadaan manusia lainnya. Sehingga
kebutuhan manusia sangat tergantung akan keberadaan manusia lainnya pula.
Alhasil manusia akan sangat bertahan hidup jika ada manusia lain maka terancam
punah pula keberadaan manusia.
Berdasarkan pada pandangan itu, maka
manusia memebutuhkan untuk berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Salah satu
yang mendasarinya adalah karena tersedianya kebutuhan manusia itu pada orang
lain. Bisa jadi, pada kawannya, teman, tetangga, keluarga dan lain sebagainya.
Hal itu sudah ada semenjak dahulu kala. Semenjak pertama kali manusia ada,
manusia membutuhkan untuk berhimpun, berkelompok, membentuk komunitas-komunitas
untuk dapat mempertahankan keberadaanya demi kelangsungan hidup.
Dan dari sinilah sebenarnya cerita
tentang organisasi dimulai. Artinya keberadaan organisasi dimulai semenjak
pertama kali manusia itu ada, berkumpul, berhimpun, dan berkelompok. Mereka
menciptakan aturan berkelompok itu membagi tugas satu sama lainnya demi menjaga
keberadaannya kelompok itu. Mereka bekerja sama bahu-membahu dalam kelompok itu
agar keberadaannya bisa langgeng.
B.
Definisi
Istilah
organisasi menurut bahasa Yunani berasal dari kata “Organon”
atau berasal dari bahasa Latin “Organum”
yang mempunyai arti alat atau anggota atau bagian dari anggota badan. Orang
Inggris menyebutnya “Organisation” sedang
orang Belanda menyebutnya “Organisatie” yang
berasal dari kata: Organ dan Satie. Organ berarti bagiandan Satie berarti
dikumpulkan.
Sedangkan
secara etimologis organisasi mempunyai arti system usaha kerja sama yang
dilakukan oleh beberapa orang guna mencapai tujuan bersama. Atau organisasi
adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang yang mempunya visi dan misi
tertentu. Visi itu adalah tujuan dan misi itu adalah target. Disamping itu juga
dapat diartikan sebagai “system of function”
yang berarti system pembagian tugas, hingga masing-masing bagian (orang) yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab tertentu
C.
Unsur-Unsur
Organisasi
Berdasarkan
pengertian diatas, maka unsure-unsur organisasi mencakup tiga hal:
1. Kumpulan
manusia
Tanpa manusia
tidak akan ada yang namanya organisasi. Karena kalau bukan manusia siapa lagi
yang akan menjalankan organisasi. Manusia ini bisa beberapa orang, atau
beberapa kelompok orang. Mulai dari yang jumlahnya sedikit hingga yang
jumlahnya banyak. Manusia adalah unsure yang harus ada dalam organisasi.
2. Kerjasama
Kalau unsure
yang pertama adalah pelaku, maka unsure yang kedua adalah lebih pada tata
aturan, maksudnya bagaimana agar organisasi itu bisa berjalan. Adanya kerjasama
inilah yang membedakan bahwa sekelompok orang itu tertata, terorganisasi, dan
bukan sebagai sebuah kerumunan atau gerombolan. Kerjasama adalah inti hakikat
dari organisasi. Agar kerjasama bisa
berjalan dengan lancar, sangat diperlukan adanya komunikasi antar pimpinan,
pengurus dengan anggota, pengurus dengan pegurus, atau sesame anggota.
Komunikasi itu bisa secara formal atau resmi maupun secara nin formal atau
tidak resmi.
3. Tujuan
bersama
Tujuan bersama
ini harus pula terumuskan sempurna secara jelas dalam sebuah aturan organisasi.
Untuk organisasi yang kecil mungkin tidak diperlukan adanya PD/PRT(Peraturan
Dasar/ Peraturan Rumah Tangga) tetapi untuk organisasi yang besar mutlak di
perlukan adanya PD/PRT atau aturan baku, yang mengatur oganisasi. Tetapi
bagaimanapun adalah keharusan bagi sebuah organisasi untuk memiliki tujuan
bersama yang di rumuskan secara jelas. Dan demi berkembangnya sebuah organisasi
maka tujuan bersama itupun harus diketahui dan dipahami oleh keseluruhan
anggotanya.
D. Prinsip-Prinsip
Organisasi
Prinsip-prinsip
yang harus ada dalam sebuah organisasi antara lain:
-
Perumusan
organisasi harus jelas, mulai dan tujuan, bentuk, sifat dan usaha-usaha apa
yang dilakukan. Sehingga ketika anggota memasuki organisasi itu ia tak perlu
bertanya-tanya dan tertarik dengan organisasi tersebut.
-
Rumusan
organisasi itu harus dipahami oleh anggotanya. Hal ini dilakukan agar mereka
mengetahui apa yang dapat ia harapkandari organisasi sehingga ia dapat
memberikan kontribusi yang nyata bagi organisasi itu.
-
Adanya
pembagian tugas. Pembagian tugas atau job description ini erat sekali kaitannya
dengan kerjasama ini. Dengan adanya pembagian tugas, maka tugas sebuah pengurus
akan lebih ringan, sehingga organisasi akan berjalan lebih optimal.
-
Adanya
koordinasi. Seperti penjelasan diatas, yang tak kalah pentingnya dalam
organisasi adalah koordinasi. Koordinasi ini berkaitan dengan usaha mengerahkan
setiap potensi sumber daya organisasi baik departemen, bidang atau unit-unit
organisasi agar terpadu sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Koordinasi
ini tentunya membutuhkan komunikasibaik secara normal atau non formal.
Kepemimpinan
umurnya sama tuanya dengan umur manusia itu sendiri. Kalau pada zaman
purba, dalam sebuah kelompok diatur siapa yang harus berburu, siapa
yang harus memasak dan siapa yang harus menjaga tempat tinggal. Di
kelas-kelas dalam sekolah ada yang namanya ketua dengan seluruh
jajarannya. Kepemimpinan dapat difahami sebagai proses dinamis
mempengaruhi dan mengembangkan orang, kelompok atau komunitas untuk
mencapai tujuan bersama. Berdasarkan hal itu, maka sebuah
kepemimpinan akan melibatkan hal-hal sebagai berikut:
- Adanya yang dipimpin yaitu anggota pada kelompok itu
- Adanya pemimpin
- Adanya kegiatan
- Adanya tujuan yang akan dicapai
- Adanya proses dalam kelompok
Karena
kaitannya dengan kegiatan pengembangan individu/ kelompok/ komunitas,
maka dasar-dasar dari sebuah kepemimpinan adalah:
- Kemampuan yaitu segenap daya, kesanggupan, kakayaan, kecakapan dan kekuatan yang terdapat dalam individu pemimpin
- Kekuasaan merupan pengaruh untuk menggerakkan anggota. Kekuasaan lebih mengarah pada kewenangan, kewajiban
TEORI
MUNCULNYA PEMIMPIN
GAYS! Ada
beberapa pendekatan yang mencoba menjelaskan teori muculnya pemimpin:
- Teori Genetis
Teori
ini menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak dibuat, tetapai memang ia
sejak lahir telah memiliki bakat-bakat untuk menjadi seorang
pemimpin
- Teori Sosial
Yaitu
lawan dari teori genetis. Teori ini mengatakan bahwa seseorang
menjadi pemimpin lebih karena ditentulkan oleh usaha yang dilakukan,
persiapan dan pendidikannnya. Masalah bakat alamiah, sifat lahir
tidak pernah menjadi kendala dalam sebuah kepemimpinan, apalagi
warisan dari orang tua, kakek dan seterusnya.
- Teori Ekologi
Teori
ini merupakan gabungan dari kedua teori sebelumnya. Artinya seorang
pemimpin akan dapat sukses menjadi pemimpin apabila dirinya memiliki
bakat, sedang dirinya menyiapkan sendiri , mendidik untuk menjadi
seorang pemimpin. Kedua factor gen atau pengalaman, pendidikan serta
persiapan harus saling berkaitan satu sama lain. Maka disinilah letak
keberhasilan seorang pemimpin.
GAYS! Apa
gaya kepemimpinanmu?? coba temukan disini!
TIPE
KEPEMIMPINAN
Tipe
kepemimpinan yang dimaksud disini adalah gaya atau style bagaimana
seorang pemimpin bersikap, bersifat, menyelesaikan masalah dalam
sebuah kelompok yang ia pimpin. Tentunya setiap pemimpin akan berbeda
satu sama lain. Dalam hal ini akan diuraikan beberapa tipe
kepemimpinan sebagai berikut:
- Tipe kharismatik
Yaitu
memiliki daya tarik yang luar biasa, sehingga banyak orang yang
mengikutinya. Bung Karno misalnya, mungkin termasuk dari salah satu
tipe pemimpin seperti ini. Kalau ia sedang berpidato, maka rakyatnya
akan mendengarkannya tanpa bosan meskipun berjam-jam kepanasan.
- Tipe paternalistic
Yaitu
sikap pemimpin seperti ini misalnya menganggap bawahannya belum
dewasa, nelum tahu banyak hal. Ia selalu bersikap melindungi
bawahannya, karena menganggap dirinya lebih tahu dari pada
bawahannya.
- Tipe militeristik
Yaitu
mempunyai sifat antara lain lebih banyak menggunakan system perintah
kepada bawahannya, menuntut disiplin keras, komunikasi hanya searah,
ia tidak menerima kritik dan saran dari bawahannya.
- Tipe otokratis
Kepemimpinan
ini mendasarkan diri pada pelaksanaan kekuasaan yang harus dipatuhi.
- Tipe Laiser Faire
Pemimpin
seperti ini selalu membiarkan anak buahnya untuk berbuat semaunya. Ia
terlalu menganggap bawahannya sebagai orang yang sangat dewasa, dapat
memilih mana yang terbaik bagi dirinya.
- Tipe demokratis
Yaitu
pemimpin menerima kritik saran dari bawahannya, menghargai setiap
potensial individu, bahkan yang terkecil (minoritas). Mampu mengatur
irama organisasi karena ia bisa memahami potensi dan kreativitas dari
bawahannya.
NAH! Sudah tau kan gaya kepemimpinanmu??
(Di kutip dari buku "Organisation")
0 komentar:
Posting Komentar